Sabtu, 23 Februari 2013

nikmatnya DAUN MUDA

 (hanya cerita HUMOR, bukan cerpen apalagi karya SASTRA)

     Nikmatnya merasakan nikmatnya daun muda benar-benar ingin ku ulangi lagi.
     Pada suatu sore yang dingin, karena semenjak pagi air tak henti-hentinya turun dari langit. Membuat perut terasa lapar, sedangkan makanan diatas meja kosong. Karena istriku sudah dua hari ini mengantarkan anak-anak berlibur kerumah neneknya.
     Lapar semakin terasa dan dirumah sendirian, rasanya tidak enak juga. Akupun pergi kerumah tetangga yang sudah akrab dengan istriku. Namanya Icha, dari Bandung, janda masih muda, lagi.
     Ku ketuk pintu beberapa kali tidak ada suara sautan dari dalam. Karena pintu sedikit terbuka, akupun memberanikan diri untuk langsung masuk saja. Ternyata ia ada di dapur, sambil bernyanyi pelan iapun terus asyik dengan kegiatannya, ia tidak menyadari kedatanganku. Ia memakai daster yang sedikit tipis, mata lelaki mana yang tak tergoda bila melihat pemandangan seperti ini. Akupun dengan langkah perlahan mendekatinya. Tapi tiba-tiba ia menoleh kebelakang, betapa kagetnya dia mendapatiku sudah dibelakangnya. Iapun berusaha untuk menutupi rasa kagetnya dengan melontarkan pertanyaan kepadaku.
     "Eh, mas Bejo, saya tidak tahu, ada perlu apa? sudah dari tadi mas?" sapanya terlihat masih terkaget.
     Akupun juga merasakan hal yang sama, kaget, spontan aku menjawab sekenanya, "mau pinjam tangga!"
     "Tangga, tidak punya mas." jawabnya dengan rasa heran.
     Sesampai dirumah, aku jadi lemas dan bingung, kunyalakan TV, berbaring di sofa, dan sesekali masih membanyangkan tetanggaku dengan daster sedikit tipis.
     Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, akupun segera menghampiri, ternyata Icha, tetanggaku yang datang.
     "Ada apa dik ?" tanyaku sambil membukakan pintu.
     " Saya tahu, mbak kan tidak dirumah, jadi ini saya bawakan makanan, waktu mas kerumah tadi saya sedang masak ini!" tangannya menyodorkan dua piring kearahku.
     "Ah, adik ini repot-repot saja, apa itu?"
     "Ini masakan daun singkong muda dan daun pepaya muda." jawabnya.
     Setelah ia pulang akupun segera menyantapnya, oh betapa nikmatnya daun muda, ditambah udara yang sejuk. Tanpa terasa dua piring aku habiskan sendiri. Suka apa lapar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar